ü ISA :
Singkatan dari "Industri Standard Architecture."
ISA adalah jenis bus yang digunakan dalam PC untuk menambahkan kartu ekspansi.
Sebagai contoh, sebuah slot ISA dapat digunakan untuk menambahkan kartu video,
kartu jaringan, atau port serial tambahan. Versi asli 8-bit PCI menggunakan
koneksi 62 pin dan mendukung kecepatan clock dari 8 dan 33 MHz. 16-bit PCI
menggunakan 98 pin dan mendukung kecepatan clock yang sama.
Versi asli 8-bit ISA diperkenalkan pada tahun 1981 tetapi teknologi
tidak menjadi banyak digunakan sampai tahun 1984, ketika versi 16-bit dirilis.
Dua teknologi bersaing - MCA dan VLB - juga digunakan oleh beberapa produsen,
tapi ISA tetap yang paling umum bus ekspansi untuk sebagian besar tahun 1980-an
dan 1990-an. Namun, pada akhir abad kedua puluh, port ISA mulai digantikan oleh
PCI lebih cepat dan slot AGP. Saat ini, kebanyakan komputer hanya mendukung PCI
dan AGP kartu ekspansi.
ü PCI :
Singkatan dari ( Peripheral Component Interconnect Extended)
adalah teknologi bus komputer ( " pipa data" antara bagian-bagian
dari komputer ) yang meningkatkan kecepatan data bisa bergerak di dalam
komputer dari 66 MHz ke 133 MHz . Teknologi ini dikembangkan bersama oleh IBM ,
HP , dan Compaq . PCI - X menggandakan kecepatan dan jumlah data yang
dipertukarkan antara prosesor komputer dan peripheral . Dengan desain PCI saat
ini , satu 64-bit bus berjalan pada 66 MHz dan bus tambahan bergerak 32 bit
pada 66 MHz atau 64 bit pada 33 MHz . Jumlah maksimum data yang dipertukarkan
antara prosesor dan peripheral menggunakan desain PCI saat ini adalah 532 MB
per detik . Dengan PCI - X , satu 64-bit bus berjalan pada 133 MHz dengan
sisanya berjalan pada 66 MHz , yang memungkinkan untuk pertukaran data 1,06 GB
per detik . PCI - X adalah mundur - kompatibel, yang berarti bahwa Anda dapat ,
misalnya , memasang kartu PCI - X di slot PCI standar tetapi mengharapkan
penurunan kecepatan menjadi 33 MHz . Anda juga dapat menggunakan kedua kartu
PCI dan PCI - X pada bus yang sama namun kecepatan bus akan berjalan pada
kecepatan kartu paling lambat . PCI - X lebih fault tolerant daripada PCI .
Misalnya, PCI - X mampu reinitialize kartu rusak atau mengambil secara offline
sebelum terjadi kegagalan komputer .
IBM
, HP , dan Compaq dirancang PCI - X untuk server untuk meningkatkan kinerja
untuk perangkat bandwidth tinggi seperti kartu Gigabit Ethernet , Fibre Channel
, Ultra3 Interface Sistem Komputer Kecil , dan prosesor yang saling berhubungan
sebagai sebuah cluster . Compaq, IBM , HP dan disampaikan PCI - X ke PCI
Special Interest Group ( Special Interest Group dari Association for Computing
Machinery ) pada tahun 1998 . PCI SIG disetujui PCI - X , dan sekarang
merupakan standar terbuka yang dapat disesuaikan dan digunakan oleh semua
pengembang komputer . PCI SIG mengontrol dukungan teknis , pelatihan dan
pengujian kepatuhan untuk PCI - X . IBM , Intel , Microelectronics dan Mylex
berencana untuk mengembangkan chipset untuk mendukung PCI - X . 3Com dan
Adaptec berniat untuk mengembangkan peripheral PCI - X .
II.
Pengertian
kabel UTP dan fungsinya
–
Kabel UTP adalah UTP singkatan dari “Unshielded
Twisted Pair” yaitu jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga, mempunyai
isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi
dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti
kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode warna
berbeda.
ü Penjelasan tentang kabel UTP
Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat
dipakai untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian
dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi
kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis
dari kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded adalah
jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis
ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11.
ü Berikut ini fungsi dari kabel UTP
Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk
jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi
menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar
data.
III.
Inilah
jenis-jenis dari kabel UTP
Kategori
atau jenis kabel UTP:
ü Bentuk kabel UTP
- CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang terendah, didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja.
- CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Cat1, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data sampai 4 megabit/detik.
- CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
- CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang jauh lebih lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3) atau sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara sampai kecepatan 16 megabit/detik.
- CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4) atau yang sebelumnya, didesain untuk mendukung komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan sampai 100 megabit/detik.
- CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
- CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium yang sangat cocok sekali sebagai media yang high traffic berbagai macam aplikasi dalam 1 kabel (single cable). Maksimum data yang terkirim sampai 10 Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz.
Itulah di bagian atas mengenai definisi atau pengertian
kabel UTP dan fungsinya semoga bermanfaat.
PENGERTIAN
,JENIS , KOMPONEN, KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KABEL COAXIAL
Pengertian
Kabel Coaxial, Fungsi kabel Coaxial, Jenis Kabel Coaxial, karakteristik Kabel
Coaxial, Komponen Kabel Coaxial, Kelebihan Kabel Coaxial, Kelemahan Kabel
Coaxial.
Pada artikel artikel sebelumnya sudah syaa bahas mengenai kabel Twisted Pair dan Kabel Fiber Optik maka pada artikel ini saya akan membahas tentang kabel Coaxial.
Jaringan Komputer memiliki jenis kabel yang berbeda-beda. Setiap kabel memiliki kecepatan transfer yang berbeda juga, dari kecepatan transfer yang berbeda itu mempengaruhi kualitas dan harga. Pada artikel kali ini saya akan memposting mengenai jenis Kabel jaringan Coaxial .
PENGERTIAN
KABEL COAXIAL
Kabel
Coaxial adalah sebuah kabel jaringan media transmisi data terarah. Kabel
Coaxial memiliki nama lain BNC kepanjangan dari Bayonet Neur Connector. kabel
Coaxial biasa diartikan sebagai kabel sepaksi atau sesumbu. Awalnya kabel
Coaxial digunakan untuk kabel antena TV namun karena kemajuan teknologi kabel
Coaxial digunakan sebagai media transmisi data jaringan
LAN.
Fungsi kabel Coaxial adalah sebagai pembagi sinyal frekuensi
tinggi atau disebut juga sinyal broadband. Umumnya kabel Coaxial digunakan pada
Topologi jaringan Ring dan Bus.
Baca Artikel yang berkaitan dengan TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER DAN PENGERTIANNYA
Baca Artikel yang berkaitan dengan TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER DAN PENGERTIANNYA
Pengertian Topologi
Jaringan adalah suatu cara (model) menghubungkan komputer satu dengan
komputer yang lain dalam.
JENIS KABEL
COAXIAL
THICK
COAXIAL CABLE (KABEL COAXIAL TEBAL)
Jenis Kabel Coaxial yang tebal ini dikenal sebagai Thicknet
10Base5 yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu
pada panjang segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu
500 meter. Jenis kabel Coaxial yang satu ini memiliki ukuran yang bervariasi
dan diameter yang lumayan besar dengan rata-rata sekitar 10mm. Jenis kabel Coaxial
yang tebal ini juga sangat popular untuk LAN, karena memiliki bandwith yang
lebar sehingga memungkinkan komunikasi broadband (multiple channel).
- Merupakan kabel original Ethernet.
- Mempunyai diameter lumayan besar.
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarank minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
- Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
- Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2
yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada
panjang untuk segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu
200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang tipis ini lebih sering ditemukan pada
jaringan komputer yang ada di sekolah-sekolah.
KARAKTERISTIK KABEL
COAXIAL THINNET YAITU :
- Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
- Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
- Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
KOMPONEN
KABEL COAXIAL
- Kabel tembaga (centre core)
Kabel tembaga (centre core) yang terletak di tengah-tengah
ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
- Lapisan plastik (dielectric insulator)
Lapisan plastik (dielectric insulator) ini berfungsi sebagai
pemisah antara kabel tembaga dan lapisan metal (metallic shield) yang
melingkupinya.
- Lapisan metal (metallic shield)
Lapisan metal (metallic shield) ini berfungsi sebagai
pelindung terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari
sekeliling kabel.
- Lapisan plastik (plastic jacket)
Lapisan plastik (plastic jacket) ini berfungsi sebagai
pelindung bagian terluar dari kabel itu sendiri.
Dari
Komponen Kabel Coaxial dapat dilihat karakteristiknya yaitu :
- Kecepatan dan keluaran transmisi data 10 – 100 MBps.
- Biaya rata-rata per node murah.
- Media dan ukuran konektor medium (tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar).
- Panjang kabel maksimal yang diizinkan yakni 500 meter (cukup panjang).
Kelebihan
Kabel Coaxial :
- Kabel Coaxial memiliki harga yang relatif murah dibanding jenis kabel jaringan yang lainnya
- Kabel Coaxial memiliki kecepatan yang cukup tinggi namun memiliki keterbatasan dalam jangkauan.
Kelemahan
Kabel Coaxial :
- Membutuhkan repeater sebagai penguat dalam jangkauan yang lebih luas.
- Instalasi jaringan dengan kabel Coaxial yang rumit.
- Biaya pemeliharaan lebih mahal.
PENGERTIAN KABEL JARINGAN FIBER OPTIK BESERTA
KELEBIHAN & KEKURANGANNYA
Artikel tentang jaringan komputer pada kali
ini mengambil topik mengenai Pengertian Kabel Jaringan Fiber
Optik Beserta Kelebihan & Kekurangannya. Artikel ini ditujukan
sebagai bahan informasi bagi Anda semua, khususnya diperuntukkan bagi Anda yang
sedang mencari lebih banyak detail tentang kabel fiber optik guna kepentingan instalasi
jaringan komputer.
Jika diperlukan, Anda dapat mencari tahu lebih
luas mengenai perangkat keras yang umumnya digunakan untuk membangun sebuah
jaringan komputer pada artikel berikut ini : [Macam-Macam Jenis Perangkat Keras Jaringan Komputer].
Disini, kita tak hanya berbicara tentang pengertian kabel fiber optik saja, namun juga
termasuk di dalamnya ulasan mengenai karakteristik dan fungsi kabel fiber optik, serta cara kerja dan
kelebihan maupun kekurangan dari kabel fiber optik itu sendiri kala digunakan
sebagai salah satu komponen dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
PENGERTIAN KABEL FIBER
OPTIK
Sebagai pembahasan awal, alangkah baiknya jika
kita mencari tahu lebih dulu mengenaipengertian kabel fiber optik,
baik jika dilihat secara luas maupun lebih spesifik dengan mengacu pada
kegunaannya sebagai salah satu bagian dari perangkat keras jaringan komputer.
Pengertian Kabel Fiber
Optik Secara Umum
Jika dilihat secara umum, pengertian kabel fiber optik dapat diurai sebagai
berikut :
Kabel fiber optik adalah salah satu jenis
kabel yang dibuat dengan teknologi canggih masa kini, yang mana sebagian besar
bahan dasarnya terbuat dari serat kaca.
Pengertian Kabel Fiber
Optik Untuk Jaringan Komputer
Setelah memahami apa itu pengertian kabel fiber optik secara umum, tentu
Anda penasaran khan bagaimana definisinya jika dikaitkan menurut fungsinya
sebagai salah satu komponen yang digunakan pada jaringan komputer. Berikut
ini pengertian kabel fiber optik untuk jaringan
komputer :
Kabel jaringan fiber optik adalah suatu jenis
kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline)
guna kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.
FUNGSI KABEL JARINGAN
FIBER OPTIK
Setelah mengetahui pengertian kabel jaringan fiber optik seperti yang
telah kami jelaskan di atas, berikutnya kita akan membahas tentang fungsi kabel jaringan fiber optik terhadap
kehidupan umat manusia modern.
Sebagai kabel yang sarat akan teknologi
canggih, fungsi kabel jaringan fiber optik diantaranya yaitu
untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide
Area Network) atau MAN. Biasanya kabel jaringan fiber optik lebih banyak
ditemukan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke atas seperti
perusahaan-perusahaan besar atau instansi pemerintahan yang menuntut adanya
struktur jaringan dengan kemampuan yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan fiber optik juga merupakan
salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun menuntut instalasi yang
harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan beberapa lantai atau bahkan
kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun. Bahkan kabel fiber optik telah
banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi yang dibangun di dalam laut
guna mengubungkan berbagai kota di berbagai negara.
KARAKTERISTIK KABEL
JARINGAN FIBER OPTIK
Struktur/Komponen
Kabel Fiber Optik
Karakteristik kabel jaringan fiber optik yakni bagian
dalamnya terdiri dari inti yang terbuat dari serta kaca dengan beberapa lapisan
yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan
lain seperti kabel UTP atau kabel STP, pada kabel jaringan fiber optik ini juga
terdapat insulator (disebut coating) yang dirancang dengan beraneka ragam
warna.
Gambar: Karakteristik/Struktur Komponen Kabel Fiber Optik
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan fiber optik dapat
dijelaskan dengan menggunakan gambar sederhana di atas. Dari gambar tersebut
dapat dilihat jika kabel fiber optik terdiri dari :
Inti (Core)
Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik
terdapat bagian utama dalam struktur kabel fiber optik yakni ‘core‘ alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya
core ini memiliki diameter sekitar 2 μm – 50 μm (tergantung dari jenis serat
optiknya), dimana ukuran core ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas
dan kemampuan dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber optik
ini adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke
ujung kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan.
Jaket (Cladding)
Lapisan yang menyelubungi core pada kabel
fiber optik disebut cladding yang terbuat dari kaca. Indeks bias yang
dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, dimana hubungan indeks bias
antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core
(mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter cladding berkisar antara 5 μm –
250 μm serta berfungsi sebagai pelindung core sekaligus menjadi cermin yang
terpancar keluar kembali ke dalam core. Bisa dibilang cladding merupakan bagian
yang punya peran penting karena berkat cladding inilah cahaya dapat merambat
dalam core serat optik.
Mantel (Coating)
Di bagian luar setelah cladding, terdapat
mantel atau coating yang umumnya terbuat dari bahan plastik. Adapun fungsi
coating pada kabel fiber optik adalah sebagai pelindung mekanis yang menjagai
serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan kabel atau
gangguan luar lainnya seperti kelembaban. Coating ini memiliki warna yang
beragam untuk mempermudah dalam penyusunan urutan core.
Strength Member & Outer Jacket
Strength Member (material penguat) dan Outer
Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar dari sebuah kabel fiber optik.
Fungsi atau kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang menjaga kabel dari
gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core.
Karakteristik Kabel
Fiber Optik Secara Umum
Selain beberapa komponen di atas,
karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
§ Bagian dalam kabel
jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan
diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
§ Konektor yang umum
digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru
ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber
optik yakni konektor SC.
§ Kecepatan transfer
data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps
ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
§ Biaya rata-rata
pernode cukup mahal.
§ Diameter kabel
jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga
fleksibel dalam proses instalasi.
§ Panjang kabel jaringan
fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan
lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).
CARA KERJA KABEL
JARINGAN FIBER OPTIK
Cara Pembuatan Kabel
Jaringan Fiber Optik
Pembuatan kabel jaringan fiber optik terbilang sangat
rumit, karena dilakukan dengan cara menarik bahan dasar berupa kaca yang telah
dicairkan hingga kental, hingga akhirnya diperoleh serabut atau serat kaca
dengan penampang tertentu.
Proses pembuatan kabel fiber optik ini disebut
modified chemical vapor deposition (MCVD), dimana silikon dan germanium
bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2 yang kemudian menyatu dan
membentuk kaca. Butuh waktu hingga beberapa jam untuk melakukan proses ini,
namun semuanya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan alat berteknologi
canggih.
Setelah proses pertama selesai, kaca yang
dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam sebuah alat yang disebut fiber drawing
tower, guna dipanaskan hingga mencapai 1900-2200 derajat celcius hingga
akhirnya kaca tersebut meleleh. Berikutnya lelehan tersebut jatuh melewati
laser mikrometer hingga akhirnya membentuk serabut atau serat kaca.
Yang harus dipastikan dalam proses pembuatan kabel fiber optik ini adalah
pengerjaannya yang harus dilakukan dengan bahan baku (kaca) yang sedang dalam
keadaan sangat panas, lalu diperlukan beberapa perhitungan ketat demi menjaga
agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah dalam proses
‘penarikan’.
Cara Kabel Fiber Optik
Mentransmisikan Data
Kabel jaringan fiber optik memiliki cara kerja
yang sangat berbeda dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pasalnya kabel jaringan fiber
optik bukan mentransmisikan sinyal listrik seperti kabel-kabel jaringan
lainnya, melainkan mentransmisikan cahaya dengan cara mengkonversi sinyal
listrik menjadi gelombang cahaya. Dengan begitu maka kabel jaringan yang satu
ini punya keunggulan dalam hal mengurangi masalah gangguan gelombang frekuensi
bahan elektrik, sehingga sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang
dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
Prinsip menggunakan gelombang cahaya pada
kabel jaringan fiber optik membuatnya mampu membawa informasi lebih banyak dan
menghantarkannya ke jarak yang jauh dibanding kabel jaringan lainnya yang masih
menggunakan prinsip sinyal listrik. Hal ini dapat terjadi karena bahan baku
yang digunakannya merupakan serat kaca murni yang dapat terus memancarkan
cahaya tak peduli berapa panjang kabel yang ada.
Dalam prosesnya, cara kerja kabel fiber optik adalah dengan
memanfaatkan cermin yang menghasilkan total internal reflection (refleksi total
pada bagian dalam serat kaca). Analogi sederhana mengenai cara kerja kabel fiber optik dalam mentransmisikan
gelombang cahaya kira-kira seperti ini :
Jika Anda sedang berada di sebuah ruangan yang
gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian Anda mengarahkan cahaya senter
dengan posisi 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan
menembus ke luar ruangan. Namun kondisinya akan berbeda jika cahaya senter
tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir
paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi
cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Seperti itulah yang
terjadi pada serat optik, dimana cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut
yang rendah.
JENIS-JENIS KABEL
JARINGAN FIBER OPTIK
Tipe Kabel Fiber Optik
Menurut Transmitter
Kabel jaringan fiber optik terdiri dari
beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan melihat
transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut ini jenis-jenis
kabel jaringan fiber optik :
1. Single Mode
Kabel jaringan fiber optik jenis single mode
memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch
atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang
satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar
laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut
‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan
terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu
waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber
optik jenis single mode :
§ Laju Data : Tinggi
§ Jarak Pengiriman Data
: Jauh
§ Masa Pakai : Sebentar
§ Sensitifitas Suhu :
Substansial
§ Biaya : Mahal
2. Multi Mode
Jenis kabel fiber optik yang satu ini
memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis
single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan
ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini
memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan.
Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai
media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber
optik jenis multi mode :
§ Laju Data : Rendah
§ Jarak Pengiriman Data
: Pendek
§ Masa Pakai : Lama
§ Sensitifitas Suhu :
Minor
§ Biaya : Rendah (Murah)
Tipe Kabel Fiber Optik
Menurut Aplikasi Standar
Jika diklasifikasikan
menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi
beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :
§ Tight Buffer
(Indoor/Outdoor)
§ Breakout
Cable (Indoor/Outdoor)
§ Aerial
Cable/Self-Supporting
§ Hybrid & Composite
Cable
§ Armored Cable
§ Low Smoke Zero Halogen
(LSZH)
§ Simplex cable
§ Zipcord cable
Sebagai kabel yang dibuat dengan teknologi
modern, kabel jaringan fiber optik punya sederet keunggulan jika dibandingkan
dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair.
Pun begitu bukan berarti kabel jaringan yang satu ini tak punya kelemahan lho
ya. Karena itulah utuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan kabel
jaringan fiber optik, berikut ini kami rangkumkan buat Anda :
Kelebihan Kabel
Jaringan Fiber Optik
§ Kabel jaringan fiber
optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa
informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial
ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai
1000 mbps.
§ Bandwith kabel
jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket
dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
§ Kabel jaringan fiber
optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya,
bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau lainnya.
Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti
kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
§ Material yang dipakai
untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa
bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas).
Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet
karena tidak gampang rusak.
§ Kemampuan kabel
jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi
lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi
kian murah.
§ Tak berbeda jauh
dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap
interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
§ Kabel jaringan fiber
optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk
menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung,
di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan karakteristik
yang berbeda-beda.
§ Karena bukan mengirim
sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu
mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu
maka kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang
dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
§ Diameter kabel
jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan
bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah
karena bersifat fleksibel.
§ Berbeda dengan kabel
jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau
kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena
menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena:
tidak mengalirkan listrik.
§ Berbeda dengan kabel
jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan,
hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan
data tanpa ada distorsi atau gangguan.
§ Kabel jaringan fiber
optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel
yang ada.
Kekurangan Kabel
Jaringan Fiber Optik
§ Harga kabel jaringan
fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan dengan kabel
jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
§ Dalam proses instalasi
kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat
elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. Alhasil tidak semua
orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media pendukung dalam
instalasi sebuah jaringan komputer.
§ Dalam proses
pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal
optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber
cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik
eksternal.
§ Jika rusak, perbaikan
instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli
di bidang ini.
§ Kabel jaringan fiber
optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
§ Mengingat kabel
jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data,
maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok
secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat
belokan yang melengkung.
Demikianlah Pengertian Kabel Jaringan Fiber
Optik Beserta Kelebihan & Kekurangannya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar